Cirebon,(dnc) jl.pekiringan,Arfan."anak kecil yang mencari uang dengan cara jasanya sebagai tukang semir sepatu, Arfan pun rela putus sekolahnya, karena keadaan orang tuanya yang tidak sanggup lagi membiayai Afran dan adiknya untuk berlanjut sekolah.
Ujar orang tua Arfan berkata bahwa iapun hidup dengan kesederhanaan pangan mereka yang membuat orang tua dan Arfan bisa mencukupi keseharian keluarganya. Kekurangan dari kehidupan Arfan dengan orang tuanya tidak membuat mereka semua mengeluh.
Namun dari ketidak mampuannya keluarga Arfan, Arfan pun senantiasa semakin bersemangat dalam menjalani hidup yang ia hadapi. Belasan kasih Arfan ini membuat para kerabat, maupun masyarakat, setempat merasa sangat peduli dengan kondisi mereka yang bekerja sebagai tukang semir sepatu.
Penghasilan yang Arfan dapatkan dari 1semir sepatu ia hanya mendapatkan imbalan 10rb, namun terkadang dalam jangka 1hari Arfan hanya mendapatkan 1 semiran sepatu sajah,Arfan hanya bisa membeli makan untuk dirinya sendiri.
Dengan kondisinya tubuhnya yang masih kecil, Arfan bekerja hanya untuk mendapatkan makan, selebihnya jika Arfan mendapatkan orderan semir dari beberapa orang arfan bisa mengasih selebihnya dari hasil kerjanya untuk orang tuanya.
Dengan Arfan yang hanya anak kecil dia sudah memiliki tanggung jawab bagi orang tua dan adik-adiknya, Arfan sebagai tulang punggung orang tuanya, yang Afran bisa lakukan demi adik dan orang tuanya ,Arfan hanya bekerja sebagai tukang semir sepatu keliling.
Kekurangan ekonomi pangan dan sosial yang sedang menerpa keluarga Arfan, Arfan yang hanya berumur 11th dia sudah menjadi tulang punggung bagi keluarganya.
Tidak seharusnya Arfan yang masih berumur 11th ini putus sekolah, dia masih membutuhkan pendidikan, dia masih memerlukan ilmu pengetahuan. Namun dengan kekurangan ekonomi yang membuat Arfan putus dari bangku sekolah dasarnya.
Sebuah halangan dan rintangan yang Arfan hadapi hanya untuk hidup mencukupi orang tua Arfan dan adik-adiknya. Arfan pula seketika ia bertemu dengan temannya Arfan merasa malu karena Arfan sekarang terputus dari pendidikannya.
Teman-teman Arfan ia bercanda ria dengan kawan-kawannya, namun Arfan tidak lagi seperti kawannya, karena Arfan memiliki tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarganya, jadi tugas Arfan hanyalah mencari uang untuk membeli makan dari hasil kerja kerasnya sebagai tukang semir sepatu.
Berkeliling jalan yang membuat Arfan Lelah, cuaca panas dan hujan yang Arfan hadapi, Panas terik matahari yang menjadi Arfan lapar dan haus, Akan tetapi Arfan tetap tegar menghadapi halangan dan rintangannya.
Dari sinilah Arfan belajar tentang Kehidupan, pahit perihnya mencari uang dan belat belit rintangan yang harus dilaluinya.
Ujar orang tua Arfan berkata bahwa iapun hidup dengan kesederhanaan pangan mereka yang membuat orang tua dan Arfan bisa mencukupi keseharian keluarganya. Kekurangan dari kehidupan Arfan dengan orang tuanya tidak membuat mereka semua mengeluh.
Namun dari ketidak mampuannya keluarga Arfan, Arfan pun senantiasa semakin bersemangat dalam menjalani hidup yang ia hadapi. Belasan kasih Arfan ini membuat para kerabat, maupun masyarakat, setempat merasa sangat peduli dengan kondisi mereka yang bekerja sebagai tukang semir sepatu.
Penghasilan yang Arfan dapatkan dari 1semir sepatu ia hanya mendapatkan imbalan 10rb, namun terkadang dalam jangka 1hari Arfan hanya mendapatkan 1 semiran sepatu sajah,Arfan hanya bisa membeli makan untuk dirinya sendiri.
Dengan kondisinya tubuhnya yang masih kecil, Arfan bekerja hanya untuk mendapatkan makan, selebihnya jika Arfan mendapatkan orderan semir dari beberapa orang arfan bisa mengasih selebihnya dari hasil kerjanya untuk orang tuanya.
Dengan Arfan yang hanya anak kecil dia sudah memiliki tanggung jawab bagi orang tua dan adik-adiknya, Arfan sebagai tulang punggung orang tuanya, yang Afran bisa lakukan demi adik dan orang tuanya ,Arfan hanya bekerja sebagai tukang semir sepatu keliling.
Kekurangan ekonomi pangan dan sosial yang sedang menerpa keluarga Arfan, Arfan yang hanya berumur 11th dia sudah menjadi tulang punggung bagi keluarganya.
Tidak seharusnya Arfan yang masih berumur 11th ini putus sekolah, dia masih membutuhkan pendidikan, dia masih memerlukan ilmu pengetahuan. Namun dengan kekurangan ekonomi yang membuat Arfan putus dari bangku sekolah dasarnya.
Sebuah halangan dan rintangan yang Arfan hadapi hanya untuk hidup mencukupi orang tua Arfan dan adik-adiknya. Arfan pula seketika ia bertemu dengan temannya Arfan merasa malu karena Arfan sekarang terputus dari pendidikannya.
Teman-teman Arfan ia bercanda ria dengan kawan-kawannya, namun Arfan tidak lagi seperti kawannya, karena Arfan memiliki tanggung jawab sebagai tulang punggung keluarganya, jadi tugas Arfan hanyalah mencari uang untuk membeli makan dari hasil kerja kerasnya sebagai tukang semir sepatu.
Berkeliling jalan yang membuat Arfan Lelah, cuaca panas dan hujan yang Arfan hadapi, Panas terik matahari yang menjadi Arfan lapar dan haus, Akan tetapi Arfan tetap tegar menghadapi halangan dan rintangannya.
Dari sinilah Arfan belajar tentang Kehidupan, pahit perihnya mencari uang dan belat belit rintangan yang harus dilaluinya.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih gan telah mengunjungi blogg ane, silahkan berikan komentar dengan baik agar blogg cirebon lebih maju.